Yuniarni, Iin (2019) Etika Eksplorasi Pertambangan Perspektif Al-Qur’an. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2019-IIN YUNIARTI-2016.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Disertasi ini menginisiasi etika eksplorasi pertambangan perspektif Al-Qur’an yang merupakan bentuk kesadaran metaetika Ilahiyyah yang memiliki sifat kecerdasan reflektif, sebagai reaksi atas adanya “hubungan intensionalitas metaetika teofanik “ yaitu hubungan/peran manusia di ranah pertambangan. Sebagai alur pemikiran di dalam disertasi ini, berbasis pada akhlaq profetis Rasulullah Shâllâlahu ‘Alaihi wasallam (Hadits Riwayat Abu Dawud) dan etika-ekofenomenologi yang digagas oleh Saras Dewi.
Temuan formulasi etika eksplorasi pertambangan perspektif Al- Qur’an tersebut merupakan pengejewantahan peran manusia yang holistik dan integralistik di dalam mengeksplorasi, memanfaatkan dan melindungi keberadaan sumber daya tambang, dengan pemahaman akan norma-norma moral atas makna kata: Isti’mar, Independensi/iradah, Inter- dependensi/irthibâtha, Ihsan dan Itqan yang Harmonis adil bersinergis.
Disertasi ini adalah merupakan deskripsi dari tafsîr bayânî dengan corak informatif-transformatif, yang juga merupakan sebuah dukungan terhadap al-tafsîr al-ilmî, beserta seluruh pengembangannya. Penulis menawarkan konformitas baru dalam memahami Al-Qur’an dengan menangkap gagasan utamanya (maghzâ) di balik makna literalnya, dilengkapi dengan pembuktian ilmiah yang teruji dan disepakati secara akademis, argumentatif, proporsional sesuai dengan konteks pengetahuan yang berlaku, melalui tahapan ishtishab (juristic preference).
Di dalam relasi manusia dengan sumber daya tambang, disertasi ini memiliki perbedaan pandangan, etika dan perilaku atas pemikiran imperialisme biologis, falsafah I versus I serta pemikiran yang berlandaskan mental frontier. Disertasi ini juga memiliki argumentasi yang melampaui paradigma dari para pemikir terdahulu, seperti: argumentasi antroposentris, pemikiran tokoh biosentris yaitu: Albert Schweitzer (1875-1965 M), Paul Taylor (1923-2015 M) dan Peter Singer (L.1946 M), paradigma feminisme serta ekofeminisme dari tokoh Karren J. Warren (L. 1947 M), Vandana Shiva (L 1952 M) dan pandangan gender dari Nur Arfiyah Febriani (1981 M).
Disertasi ini memiliki kesamaan pandangan dengan Yusuf al- Qaradhawi (L. 1926 M), Wahbah al-Zuhaili (1932-2015 M) dan Jaribah bin Ahmad al-Haritsi dan Edmund Husserl (1859-1938 M), Martin Heiddegger (1889-1976 M), dan Maurice Merleau Ponty (1908-1961 M) serta M. Darwis Hude (L. 1956 M), Abdul Mu’id Nawawi dan Saras Dewi (L. 1983 M).
Disertasi ini menggunakan metode tafsîr maûdhu’i, dengan jenis penelitian deskriptif analitik kualitatif, melalui pendekatan ekofenomenologi dipadu dengan analisa dialektika kritis/jadal, dimana prinsip dualitas yang memiliki bentuk dualitas oposisional, antara dua hal yang bersifat material dan atau non material sebagai objeknya, keduanya dipertemukan oleh relasi intensionalitas. Kemudian data dikumpulkan secara ex post facto, sehingga peneliti dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data yang tersedia. Tujuan penelitian ini termasuk penelitian explatory.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan 600. Teknologi dan Ilmu Terapan > 622. Teknik Tambang dan Teknik Pertambangan > 622.1. Eksploitasi, Eksplorasi |
Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Andi Jumardi |
Date Deposited: | 20 Aug 2021 05:30 |
Last Modified: | 20 Aug 2021 05:30 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/68 |