Habiburrahmanuddin, Nurul (2022) Pendidikan Berbasis Masyarakat Dalam Al-Qur’an. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2022-NURUL HABIBURRAHMANUDDIN-2015.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Kesimpulan disertasi ini adalah bahwa pendidikan berbasis masyarakat dalam Al-Qur’an mengusung paradigma comunity based Eduhumanis teomorfis, yaitu pendidikan dari masyarakat untuk masyarakat yang humanis teomorfis. Pendidikan berbasis masyarakat yang humanis teomorfis terlihat dalam beberapa dimensi yaitu, dimensi ruhiyyah, dimensi humanis religius dan dimensi psikologis spiritual. Dimensi ruhiyyah pada pendidikan berbasis masyarakat terlihat pada pengembangan nilia-nilai ilâhiyah, ibadah, kekhalifahan dan dakwah dalam pendidikan berbasis masyarakat. Berikutnya dimensi humanis religius, dimensi ini dapat dilihat pada pengembangan nilai kemanusiaan teomorfis yang disebut juga dengan nilai dakwah, nilai kerahmatan, nilai keadilan dan amanah. Selanjutnya dimensi psikologi spiritual, dimana pendidikan berbasis masyarakat mengoptimalkan multi fitrah manusia berdasarkan fase perkembangan dan tugas perkembangan yang diatur oleh Allah dan rasul. Dengan ditemukan 3 dimensi pendidikan di atas, disertasi ini berbeda dengan pendapat John Dewey (1952 M), Can Cleve Morris (1990 M) dan Ivan Illich (2002 M) yang menganggap bahwa pendidikan berbasis masyarakat bersumber dari manusia dan alam semata dengan tujuan humanis matrialistik. Disertasi ini juga berbeda dengan Dean Nielsen (2001 M) yang menganggap bahwa pendidikan berbasis masyarakat hanya dilakukan oleh masyarakat. Berbeda juga dengan Cunningham (1994 M) yang menyatakan bahwa pendidikan berbasis masyarakat sebagai bentuk perlawanan atau konflik terhadap pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, Disertasi ini juga tidak sama dengan pendapat Winarno Surahmad (2000 M) yang menyatakan bahwa pendidikan berbasis masyarakat merupakan perkembangan lanjutan dari pendidikan berbasis sekolah, yang bisa saja diselenggarakan oleh pemerintah (sekolah negeri) atau oleh masyarakat (sekolah swasta). Adapun kesamaan disertasi ini dengan para mufasir seperti Qurthuby (1997 M), Jalalain (1993 M) dan Ibn Katsir (2004 M), dalam pandangan bahwa pendidikan berbasis masyarakat bukan hanya pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat tetapi ada keterlibatan Allah juga dalam proses pendidikan tersebut. Selain itu juga, penelitian ini memiliki persamaan dengan Quraisy Shihab (2004 M), dalam pandangan bahwa pendidikan berbasis masyarakat merupakan pendidikan dari masyarakat untuk masyarakat yang di dalamnya ada keterlibatan Allah dan pemerintah. Metoda maudhû’i dipilih pada disertasi ini untuk membahas masalah di atas, karena metoda ini dapat digunakan sebagai penggali konsep pendidikan berbasis masyarakat dalam Al-Qur’an.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 05 Nov 2022 05:45 |
Last Modified: | 05 Nov 2022 05:45 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/688 |