Faruq, Ahmad Irsyad Al (2022) Tafsir Ayat-Ayat Sains Bentuk Bumi Dalam Tafsir Nusantara (Analisis Penafsiran Lafadz مد , فراشا ,دحاها ,بساطا ,مهادا Dan سطحت Dalam Tafsir Al-iklil Fi Ma’any Karya Misbah Musthafa). Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2022-AHMAD IRSYAD AL FARUQ-2018.pdf - Accepted Version
Download (1MB)
Abstract
Perdebatan tentang teori bentuk bumi sudah dimulai sejak zaman dahulu. Hingga sekarang, pro kontra terkait apakah bumi itu berbentuk bulat atau datar masih menjadi topik hangat. Para tokoh yang berbicara teori bentuk bumi memiliki latar belakang berbeda, seperti para filsuf, saintis, termasuk mufassir. Salah satu mufassir yang berpendapat bahwa bumi berbentuk bulat (heliosentris) adalah Syaikh an-Naisab r y dalam kitab tafsirnya, Ghar ib Al-Qur‟ n R gh ib al-Furq n Ia membantah teori bumi datar ketika menafsirkan Q.S.al-Gh syiah/88:20. Sedangkan menurut mam as-Su th dalam kita T fs r l-Jalalayn, ayat tersebut justru membuktikan bahwa bukti berbentuk datar (geosentris), bukan bulat. Salah satu mufassir dari Indonesai yang berbicara tentang bentuk bumi adalah Misbah Musthafa, dalam kitabnya l- kl l f ‟ n t-T n l Penafsiran tentang fenomena alam (t fsir „ilm ) dan teori-teori sains modern menjadi kerangka teori pada penelitian tesis ini. Pendekatan saintifik (scientific approach) juga digunakan untuk melihat fenomena alami yang terdapat dalam Al-Qur‟an apabila disandingkan dengan penemuan ilmiah oleh para saintis modern. Sumber primer pada penelitian ini adalah kitab l- kl l f ‟ n t-T nl karya Misbah Musthafa. Sedangkan sumber pendukungnya adalah buku-buku primer yang menguraikan teri-teori sains modern berserta penafsiran para „ul m ‟muf ssir n baik klasik maupun kontemporer. Adapun fokus penelitian penulis pada tesis ini adalah pada term مد , فراشا ,دحاها ,بساطا ,مهادا dan .سطحت Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran Misbah Musthafa terhadap term-term tersebut mengarah kepada aliran heliosentris, yakni pendapat bahwa bumi bergerak dengan matahari sebagai pusat tata surya. Selain itu, jika dilihat dari aliran filsafat sains, penafsiran Misbah Musthafa cenderung kepada neo-Tradisonalis dan neo- Platonis. Penafsiran Misbah Musthafa dikatakan neo-Tradisionalis karena ia selalu melibatkan Tuhan dalam setiap penafsirannya. Sedangkan cara pandangnya terhadap analaogi induktif, semakin menegaskan bahwa Misbah Musthafa memillih ide neo-Platonis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 10 Nov 2022 03:53 |
Last Modified: | 10 Nov 2022 03:53 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/697 |