Warin, Warin (2019) Manajemen Konflik dalam Al-Qur’an. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2019-WARIN-2015.pdf - Accepted Version
Download (1MB)
Abstract
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai konflik karena adanya perbedaan pandangan, kepentingan dan tujuan dalam kehidupan ini. Banyak penyebab timbulnya konflik karena manusia dalam kehidupan ini belum bisa menyadari, bahwa konflik adalah sebuah kejadian yang alamiah dan tidak bisa dihindarkan, dan hal ini merupakan sarana kemajuan bagi manusia untuk berfikir, lebih maju, dan untuk mewujudkan persaingan hidup yang lebih positif, berintegratif yang kondusif dengan yang lain, bagaimana merubah konflik ini bisa menjadi sebuah energi positif untuk menciptakan sebuah perdamaian. Bukan menjadi sebuah permusuhan sepanjang zaman. Banyak cara/dan teori yang dipaparkan oleh beberapa tokoh umpamanya. Dicontohkan Rasulullah ketika didzalimi oleh orang kafir maka Rasulullah „‟Berdoa : “Allahummahdii Qaumy fainnahum laya’lamun’’ Kemudian apa yang dicontohkan oleh Mahatma Gandhi adalah Ahisma (tidak menyakiti orang lain), demikian juga ajaran Marthin Luther King Jr. sedang pendapatnya anti kekerasan, ada lagi teori ajaran, Sastrokartono yang lebih luas penjabarannya dalam rangka untuk menyelesaikan masalah konflik dengan Catur Murti ya‟ni, berbicara yang baik, berfikir yang baik, berbuat yang baik, dan berperasaan yang baik, upaya ini kemungkinan kecil akan tejadi konflik. Ibnu Khaldhun menyebutnya bahwa manusia itu mempunyai naluri binatang (animal power) demikian juga Thomas Hubbes dalam teorinya mengenai manusia bahwa manusia mempunyai sifat yang selalu memusuhi dan curigai terhadap orang lain, maka menurut George Simmel (host filling) jika ingin damai (perdamaian) maka harus perangi dahulu. Maka bisa disimpulkan bahwa konflik kekerasan harus diselesaikan dengan kekerasan Dari sinilah kecenderungan sifat manusia dalam menyelesaikan masalah dengan berbagai macam cara ditempuhnya. Akan tetapi disini ditemukan adanya sebuah penelitian menunjukkan adanya manajemen konflik dengan cara, pertama dengan tanpa kekerasan, kedua dengan cara kekerasan, dan manajemen konflik melalui Al-Qur‟an-Al-Karim. Yang menjadi penyempurna dan pelengkap untuk mengambil resolusi konflik maka Al-Qur‟an mengambil jalan yang paling tepat dan adil menurut pihak yang konflik maka selain dalam penyelesaian konflik adalah dengan cara musyawarah karena dengan cara musyawarah maka hasilnya akan lebih maksimal. Dan hasilnya akan lebih mudah dijalankannya karena merupakan hasil kesepakatan bersama. Metode ini adalah merupakan perintah Allah SWT.
Dalam penelitian ini penulis, menggunakan penelitian pustaka dengan metode kualitatif.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Andi Jumardi |
Date Deposited: | 21 Aug 2021 03:43 |
Last Modified: | 21 Aug 2021 03:43 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/72 |