Anam, Saepul (2022) Redefinisi Zuhud Dalam Perspektif Al-Qur’an Solusi Bagi Peradaban Islam. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2022-SAEFUL ANAM-2020.pdf - Accepted Version
Download (1MB)
Abstract
Hasil analisis ini, penulis mencoba menyimpulkan konsep zuhud. Zuhud itu bukan hanya terlihat dari miskin harta saja atau hidup apa adanya akan tetapi zuhud adalah bahwa akan lebih baik jika ia adalah orang yang kaya harta dan dermawan. Karena dengan kekayaan dapat memaksimalkan pemberian atau berjihad dijalan Allah Swt. kepada siapapun untuk kemaslahatan umat dan masyarakat. Zuhud yang sesuai zaman modern ini adalah zuhud bukan berarti membenci dunia, tetapi tidak terpangaruh dengan harta duniawi. Maksudnya adalah bukan berarti menghalangi orang untuk mencari kekayaan sebanyak-banyaknya. Tetapi zuhud memerintahkan agar seseorang tidak terpengaruh oleh harta kekayaan yang telah dikumpulkannya. Dalam memahami konsep makna zuhud seringkali terjadi pro dan kontra para ulama sufi klasik dan kontemporer. Maka tesis ini sejalan dengan beberapa pendapat, diantaranya: Imam al-Junaid, Yahya bin Mu’adz, Imam Abu Sulaiman Al-Darani. Diantara mereka ada yang berpendapat, bahwa zuhud adalah yang menyebabkan kedermawanan berkenaan dengan hak milik, dan ada yang berpendapat, bahwa zuhud adalah cinta yang mengantarkan pada semangat kedermawanan. Tesis ini berbeda pandangan dengan Abdul Wahid bin Zaid, bahwa zuhud adalah menjauhkan diri dari dinar dan dirham. Selain itu, juga berbeda pandangan dengan pendapat Sufyan al-Tsauri, bahwa zuhud dunia adalah terbatasnya angan-angan. Kehidupan manusia tidak akan jauh dan terlepas dari materi (harta benda). Harta juga menjadi penting jika dipergunakan dan dimanfaatkan untuk kebaikan atau kemaslahatan, seperti: untuk menolong orang yang sedang tertimpa musibah, mengalami penderitaan, kesusahan, kesengsaraan, dan untuk menyelesaikan problem kemanusiaan. Serta untuk menuju kehidupan akhirat yang hakiki dan diridhai. Jika terbatasnya anganangan, tentu tidak bisa menggapai dunia dengan tujuan sebagai bekal lading untuk akhirat. Karena dengan meraih dunia yang diridhai dapat berdampak nilai positif bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kajian pustaka (library research). Kajian pustaka merupakan teknik pengumpulan data yang diambil dari beberapa sumber data tertulis (dokumentasi) dengan cara menggambungkan data-data yang diperoleh serta menganalisisnya secara induktif. Untuk penafsiran ayat Al-Qur'an, penulis menggunakan metode tafsir taẖlîlî dan maudhû’î. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kebahasaan dan pendekatan historis
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 13 Nov 2022 03:14 |
Last Modified: | 13 Nov 2022 03:14 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/727 |