Penelitian skripsi yang berjudul “TAFSIR QUR’AN SURAH YUSUF (Studi
Analitik Dakwah Humanis Nabi Yusuf A.S.)” ini berfokus pada menggali kandungan
dakwah humanis pada kisah kenabian yang terdapat dalam beberapa ayat surah Yusuf
dan terindikasi dakwah humanis atau dakwah yang mencerahkan, mencerdaskan,
mendidik, mendewasakan, bersifat persuasif, sekaligus menyadarkan umat sebagai
makhluk Allah SWT yang mulia, terhormat, unggul, dan bermartabat. Di mana
dakwahnya ini muncul dari kemanusiaannya atau innernya yang paling dalam dengan
tujuan menjadikan manusia lebih manusiawi yang orientasinya pada pembentukan
identitas diri manusia yang manusiawi dengan keselamatan, kesejahteraan, kasih
sayang, kedamaian, kebijakan, keadilan, dan kearifan. Dakwah humanis juga disebut
sebagai salah satu metode dakwah dalam menanamkan akhlak yang lebih
mengedepankan keteladanan. Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang
diajukan selama ini, yaitu ketika Al-Qur’an berbicara tentang dakwah, maka hanya
terpotret sekadar ayat-ayat dakwah secara umum saja dan terindikasi dari ayat-ayat
yang tertulis kata “ud’u” di dalamnya. Dengan adanya penelitian ini, para pembaca
diharapkan dapat mengetahui bahwa ketika Al-Qur’an berbicara tentang dakwah,
tidak hanya terpatri ketika ayat-Nya mengandung frasa “ud’u” saja, akan tetapi
bentuk kisah kenabian juga menyimpan nilai-nilai dakwah yang perlu diapresiasi.
Data dalam penelitian ini bersifat library research (penelitian kepustakaan),
maka metodologinya adalah kualitatif dengan analisa deskriptif analitik melalui
pendekatan induktif. Pembacaan sumber yang dilakukan peneliti menggunakan
metode penafsiran tahlili. Temuannya adalah bahwa di dalam Al-Qur’an tidak hanya
berbicara dakwah secara umum, tetapi dakwah humanis yang tersitir pada beberapa
ayat surah Yusuf yang memberikan pelajaran. Adapun beberapa ayat yang dimaksud
adalah: 1). Q.S. Yusuf ayat 24 tentang keismahan nabi Yusuf yang terlihat dari
sikapnya yang menolak bujuk rayu dan godaan setan, selalu memohon perlindungan
kepada-Nya, dan sebagainya. 2). Q.S. Yusuf ayat 36 tentang kearifan takwil yang
terlihat dari perilakunya yang mulia dalam membantu mentakwilkan mimpi kedua
orang pemuda dengan tanpa pamrih, larangan meminta takwil mimpi kepada orang
yang tidak memiliki kemampuan dan orang yang tidak baik, dan sebagainya. 3). Q.S.
Yusuf ayat 4-6 tentang impian menjadi manusia pilihan, yaitu yang terlihat dari sikap
tunduknya kepada Tuhannya, sikap bijaknya dalam mengambil keputusan, dan
sebagainya. 4). Q.S. Yusuf ayat 38 tentang konsistensi mengikuti millah Ibrahim,
yang terlihat dari ketegasannya untuk meninggalkan agama yang mempersekutukanNya, selalu mengajak kepada-Nya (tauhid), dan sebagainya. 5). Q.S. Yusuf ayat 33
tentang tulus menerima sangsi, sebagaimana penerimaannya terhadap hukuman yang
diberikan secara z}alim, sikapnya yang selalu mengutamakan rid}a dan cinta-Nya, dan
sebagainya. Dan 6). Q.S. Yusuf ayat 37 tentang tidak takabbur, sebagaimana
diterangkan bahwa dia tidak memperdulikan pujian dan fokus dalam berdakwah.