repository ptiq

PENAFSIRAN AYAT-AYAT MUTASYÂBIHÂT TENTANG SIFAT ALLAH (Studi Komparatif Penafsiran Syaikh Abdurrahmân as-Sa’di dan Syaikh Nawâwi al-Bantani)

Fadlillah, Muhammad Ilham (2022) PENAFSIRAN AYAT-AYAT MUTASYÂBIHÂT TENTANG SIFAT ALLAH (Studi Komparatif Penafsiran Syaikh Abdurrahmân as-Sa’di dan Syaikh Nawâwi al-Bantani). Undergraduate thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of PENAFSIRAN AYAT-AYAT MUTASYÂBIHÂT TENTANG SIFAT ALLAH (Studi Komparatif Penafsiran Syaikh Abdurrahmân as-Sa’di dan Syaikh Nawâwi al-Bantani)] Text (PENAFSIRAN AYAT-AYAT MUTASYÂBIHÂT TENTANG SIFAT ALLAH (Studi Komparatif Penafsiran Syaikh Abdurrahmân as-Sa’di dan Syaikh Nawâwi al-Bantani))
skripsi ilham cover desain - Muhammad Ilham Fadlillah_compressed.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Ayat-ayat al-Qurân menurut ulama terbagi menjadi dua bagian yaitu muhkam
dan mutasyâbihat, salah satu pembahasan yang cukup populer didebatkan adalah
tentang penafsiran ayat-ayat mutasyâbihat yang meliputi fawâtihu as-suwar dan ayatayat yang berkaitan dengan sifat Allah. Maka dari itu kami membahas ayat-ayat yang
berkaitan dengan sifat-sifat Allah namun dibatasi hanya tiga ayat, yakni: wajah, yadd,
dan istiwâ. Skripsi yang kami bahas adalah tentang komparasi penafsiran Syaikh
Nawâwi dan Syaikh as-Sa’di terkait ayat-ayat yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah
Swt. Penulis menghimpun seluruh ayat yang berkaitan dengan tiga term tersebut
kemudian menyaring beberapa ayat yang bersanding dengan Allah saja.
Berlandaskan dari apa yang kami tulis, ingin memberitahukan bahwa dalam
memahami kata wajah, yad dan istiwâ kedua ulama yang kami bahas berbeda
pendapat dalam memahaminya. Pertama, ta’wil (memalingkan atau menjelaskan ayat
yang mutasyâbihat dari makna literalnya) ini adalah yang digunakan oleh Syaikh
Nawâwi. Kedua, tafwîd (tidak menafsirkan apapun terhadap ayat yang mutasyâbihat,
melainkan hanya menetapkan sifat-sifat yang terdapat pada Allah bagi dzat-Nya),
inilah yang digunakan as-Sa’di didalam kitab tafsirnya.
Adapun kesimpulan yang penulis dapatkan adalah bahwa ayat-ayat
mutasyâbihât yang terdapat dalam al-Quran dan menggambarkan bahwa Allah
mempunyai sifat yang sama dengan makhluk-Nya adalah tidak benar adanya. Karena
Allah mempunya sifat yang tidak sama dengan makhluk-Nya. Contoh pada Qs. Ali
Imran [3]: 73 yang mengatakan yadullah yang secara arti adalah tangan Allah. Namun
penulis menemukan bahwa tokoh yang penulis pilih mengartikannya tidak secara
harfiyah melainkan secara metafora, untuk menghindarkan adanya kesamaan Khalik
dengan makhluk-Nya. Penafsiran yang demikian dilakukan oleh Syaikh Nawâwi.
Berbeda dengan Syaikh as-Sa’di yang pada Qs. Ali Imran [3]: 73 beliau tidak
menafsirkannya melainkan menetapkannya. Namun meskipun beliau berdua berbeda
dalam menafsirkan, penulis tidak mampu untuk mengatakan inilah yang lebih benar
dikarnakan takut terjadi pertengkaran diantara beberapa pihak.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Syaiful Arief
Date Deposited: 21 Nov 2022 07:05
Last Modified: 21 Nov 2022 07:05
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/754

Actions (login required)

View Item
View Item