Berdasarkan data yang Penulis temukan, pemerosotan moral, banyaknya terjadi
pelecehan seksual, perzinaan, homoseksual, pergaulan bebas, pencabulan dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan kurangnya penjagaan manusia atas amanat dari Allah
berupa kemaluan mereka, disebabkan kurangnya pengetahuan agama yang mampu
membentengi seorang hamba dari perbuatan-perbuatan buruk tersebut.
Dalam tulisan ini, Penulis akan mengkaji hifzul furuj (menjaga kemaluan) yang
disajikan al-Qur’an dengan menampilakan analisis korelatif dengan ayat-ayat
homoseksual, adapun metode penyajian yang digunakan adalah metode tematik
sebagai alat menganalisis tema. Penulis menggunakan studi kepustakaan (library
research) sebagai cara mengumpulkan data-data dari referensi yang berhubungan
dengan masalah tersebut, serta menggunakan pola deduktif yaitu analisis yang
berangkat dari pengetahuan umum atau dari data yang bersifat umum menuju pada
kesimpulan-kesimpulan yang bersifat khusus.
Berbicara mengenai hifzul furuj terdapat lima ayat dari empat surat yang
membahas hal tersebut, tiap ayat mengkaji hal yang sama, penulis mengorelasikan
penafsiran ayat-ayat tersebut hingga muncul sebuah konsep hifzul furuj berupa; sabar,
ghod al-bashar, puasa, tidak berlebihan (hedonisme). Menjaga kemaluan bagi
pengidap penyimpangan seksual memiliki pola lain berdasarkan kisah kaum Luth
yang telah penulis kaji dari ayat-ayat yang membahas homoseksual.