Penelitian ini yang berjudul Hasanah dan Sayyi'ah dalam Al-Quran (Studi
Komparatif Tafsir Al-Misbah dan Tafsir An-Nuur) mencoba memaparkan makna
Hasanah dan Sayyi'ah di dalam Al-Quran. Urgensi pembahasan ini terletak pada
surat An-Nisa ayat 78 dan 79, makna Hasanah dan Sayyi 'ah disini memiliki
perbedaan datangnya Hasanah dan Sayyi'ah tersebut. Dimana orang munafik
menyangkal bahwa bahwa Sayyi'ah atau keburukan datang dari Nabi Muhammad
Saw. Tetapi Allah Swt jelaskan pada ayat tersebut bahwa semua itu datang dari sisi
Allah. Maka oleh sebab itu dicarilah pendapat-pendapat para Mufassir dari Quraish
Shihab dan Hasbi Ash-Shiddieqy, bagaimana pandangan para Mufassir tersebut
dalam menafsirkannya. Dikarenakan kata Hasanah dan Sayyi'ah ini merupakan kata
antonim yakni berlawan kata, maka dicari lah makna dari kata Hasanah dan Sayyi
'ah di dalam Al-Quran. Apa arti dari makna Hasanah dan Sayyi'ah di dalam AlQuran.
Penelitian ini adalah penlitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian
yang menggunakan sumber/rujukan berupa kitab, buku, jurnal, majalah dan
sebagainya. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode Maudhu'i
yakni menghimpun ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan tema yang
ditetapkan. lalu menafsirkan ayat-ayat tersebut dengan kitab-kitab para Mufassir
yakni kitab Al-Misbah karangan Quraish Shihab dan kitab An-Nuur karang Hasbi
Ash-Shiddieqy.
dari ayat ayat Hasanah dan Sayyi'ah ada 3 makna atau kategori yakni pertama
dengan makna perbuatan amal baik dan buruk, kedua hal yang menimpa manusia
baik perorangan/kelompok, dan ketiga balasan atas terhadap manusia. Hasanah dan
sayyi'ah merupakan sebagai pengajaran, kisah dan kehidupan di dalam Al-Qur'an.
Dengan mengetahui Hasanah dan Sayyi'ah di dalam Al-Qur'an memperkuat ilmu
pengetahuan tentang baik dan buruk.
Penafsiran kata Hasanah dan Sayyi'ah oleh ulama Tafsir Quraish Shihab dan
Hasbi Ash-Shiddieqy, tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Namun, ada
perbedaan yakni Quraish Shihab menjelaskan makna Hasanah dan Sayyi'ah lebih
rinci dan disertai dengan contoh-contoh kehidupan sekarang, sedangkan Hasbi AshShiddieqy tidak terlalu merinci dan menafsirkan secara umum yang disertai
penjelasan dari hadis Rasulullah saw. dan pendapat ulama terkemuka.
bila dilihat dari hikmah yang terkandung dalam sebuah keburukan parsial dan
relative, maka keburukan tersebut bisa dianggap sebagai kebaikan. Karena itu,
keburukan dan kejahatan sama sekali tidak bisa dinisbahkan kepada Nya. Bisa jadi
ia termasuk ke dalam ciptaan Nya secara umum