Faizin, Faizin (2019) Deradikalisasi Berbasis Psikologi Positif Perspektif Al-Qur’an. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2019-FAIZIN-2016.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Kesimpulan disertasi ini adalah: deradikalisasi dengan pendekatan psikologi mengalami kebuntuan dalam menanggulangi radikalisme yang disebabkan oleh krisis identitas moral, situasi sosial, dan propaganda kelompok radikal. Disertasi ini menawarkan deradikalisasi melalui pendekatan psikologi positif Qur’ani. Pendekatan ini dirumuskan berdasarkan teori deradikalisasi
kognisi (Mark Dechesne: 2014) yang menekankan pentingnya perubahan perilaku, nilai dan keyakinan. Dalam hal ini, deradikalisasi dilakukan melalui tiga strategi, yaitu: penguatan identitas moral positif, dukungan sosial positif, dan penyediaan alternatif positif. Ketiga strategi ini memanfaatkan tiga pilar psikologi positif Qur’ani, yakni: kesejahteraan, kebajikan, dan kekuatan karakter. Disertasi ini menawarkan temuan baru dan menarik bahwa intervensi psikologi positif Qur’ani dapat menghilangkan faktor kerentanan individu dan masyarakat dari pengaruh radikalisme. Latihan kebajikan dan psikoterapi positif digunakan untuk mengoptimalkan dan mengembangkan potensi positif individu sehingga tidak mudah terpapar radikalisme. Disertasi ini juga merumuskan latihan kebajikan yang efektif dan efisien melalui penanaman nilai-nilai kebajikan kepada peserta. Temuan disertasi ini memiliki kesamaan pandangan dengan: John Horgan (2003), Jerrold M. Post (2007), Andrew Silke (2003), Fathali Moghaddam (2004), Tore Bjorgo (2016), Mark Dechesne (2014), Kate Barrelle (2015), Randy Borum (2014), Daniel Koehler (2017), dan Agus Surya Bakti (2017), yang menyatakan perubahan perilaku, nilai dan keyakinan dapat diinduksi dari dalam dan luar diri individu melalui proses deradikalisasi kognisi sehingga berimpikasi pada perubahan orientasi kehidupan ke arah yang lebih baik. Temuan disertasi ini sebaliknya berbeda dengan pendapat: Angel Rabasa (2010), Fernando Reinares (2011), Adam Lankford dan Katherine Gillespie (2011), Julie Chernov Hwang (2013), K. Braddock (2014), dan Della Porte, et. al. (2016), yang menyatakan proses deradikalisasi adalah proses pembalikan radikal menjadi tidak radikal yang melibatkan faktor-faktor kompleks dan sama sekali tidak berkorelasi dengan perubahan perilaku, nilai dan keyakinan karena elemen prilaku dan kognisi tidak bisa diidentifikasi. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode tafsir tematik (mawdhû’iy) dan semantik. Metode tafsir tematik merupakan metode tafsir yang fokus membahas satu tema dari tema-tema al-Qur’an dengan cara menghimpun ayat-ayat terkait, menafsirkan, serta menyimpulkan isyarat dan pesan yang terkandung di dalamnya. Sementara metode semantik digunakan untuk menganalisa term-term al-Qur’an terkait bahasan, baik makna dasar dan relasional, sinkronik dan diakronik, maupun pandangan dunia (world view) terhadap bahasa untuk menghasilkan konsep penafsiran yang utuh.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 03 Dec 2022 02:06 |
Last Modified: | 03 Dec 2022 02:06 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/829 |