repository ptiq

Kecerdasan Emosional dan Prestasi Belajar: Sebuah Pengantar Studi Psikologi Belajar

Sarnoto, Ahmad Zain (2014) Kecerdasan Emosional dan Prestasi Belajar: Sebuah Pengantar Studi Psikologi Belajar. PROFESI: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Keguruan, 3 (1). ISSN 2797-0701

[thumbnail of Hasil Cek Plagiarism] Text (Hasil Cek Plagiarism)
50 Hasil Cek Plagiarism.pdf

Download (2MB)

Abstract

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam rapor.

Beberapa studi menegaskan terpisahnya kecerdasan emosional dari kecerdasan akademis, dan menemukan kecilnya hubungan atau tiadanya hubungan antara nilai tes prestasi akademis atau IQ dan perasaan sejahtera emosional seseorang, sebab orang yang mengalami amarah atau depresi yang hebat masih bisa merasa sejahtera bila mereka mempunyai kompensasi berupa saat-saat menyenangkan atau membahagiakan (Goleman, 2002 :78). Dari hasil survey besar-besaran di Amerika terhadap orang tua dan guru menunjukkan bahwa anak-anak generasi sekarang lebih sering mengalami masalah emosi daripada generasi terdahulu. Rata-rata, anak-anak sekarang tumbuh dalam kesepian dan depresi, lebih mudah marah dan lebih sulit diatur, lebih gugup dan cenderung cemas, lebih impulsif dan agresif. Hal serupa juga terjadi di negara-negara lain. Menurut Dr. Thomas Achenbach, psikolog dari University of Vermont yang melakukan penelitian tersebut di negara lain mengatakan bahwa menurunnya kemampuan-kemampuan dasar pada anak-anak ini tampaknya bersifat mendunia. Tanda-tanda paling jelas mengenai penurunan ini terlihat dari bertambahnya kasus kaum muda yang mengalami masalah-masalah seperti putus asa terhadap masa depan dan keterkucilan, penyalahgunaan obat bius, kriminalitas dan kekerasan, depresi atau masalah makan, kehamilan tidak diinginkan, kenakalan dan putus sekola, anak yang mendapatkan pendidikan emosi lebih mampu mengatasi masalah-masalah yang terjadi disekitar mereka dan mampu memenuhi tuntutan akademis di sekolah

Item Type: Article
Subjects: 300. Ilmu Sosial > 370. Pendidikan
Divisions: Jurnal Online Institut PTIQ Jakarta
Depositing User: Andi Jumardi
Date Deposited: 04 Dec 2022 06:29
Last Modified: 04 Dec 2022 06:29
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/871

Actions (login required)

View Item
View Item