Kesimpulan Tesis ini adalah: Sistem pendidikan anak dalam pandangan Luqman al-Hakim dimulai dengan pendidikan tauhid, pendidikan akhlak, pendidikan ibadah, dan pendidikan sosial. Pendidikan tersebut tidak dapat dipisahkan dari didikan dan sifat kasih sayang dari kedua orang tua. Disamping terdapat komunikasi antara anak dan orang tua karena ia merupakan sarana warisan nilai-nilai moral.
Kebijaksanaan Luqman al-Hakim menghasilkan keberhasilan tentang pendidikan anak dicirikan dengan pengembangan antara duniawi dan ukhrawi, fisik dan non fisik sehingga keduanya harus diwujudkan dengan Pendekatan agamis pendekatan filosofis, pendekatan psikologis.
Rasulullah S.A.W ketika mendidik generasi sahabat melakukannya dengan mempertegas nilai-nilai keteladanan, kejujuran, keadilan, dan penuh tanggung jawab sehingga melahirkan generasi yang memiliki peradaban yang baik, dengan puncak kejayaan yang gemilang.
Sedangkan Luqmân al-Hakim, mendidik anaknya dengan membentuk iman, amal, dan akhlak, atau dengan istilah lain dengan metode pembelajaran learning by doing (belajar sambil melakukan). Metode Pendidikan Luqman al-Hakim dengan cara seperti ini bertolak dari nasihat atau perkataannya menuju perbuatan yang konstruktif, akhlak mulia, atau perubahan tingkah laku yang mewujudkan manusia sebagaimana objek orientasi pendidikannya.
Tujuan Luqman al-Hakim mendidik anak dengan metode tersebut untuk menjadikan anaknya sebagai pribadi mandiri dan bertanggung jawab, disamping disiplin dan taat terhadap Hukum Allah, sehingga proses pendidikan tentang kisah Luqman al-hakim memiliki implikasi yang positif terhadap perkembangan dunia saat ini. Dengan bahasa lain proses pendidikan Luqman al-Hakim tidak lekang oleh zaman dan tidak lupuk oleh waktu.