repository ptiq

KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM AL-QUR’AN (Studi Analitis Penafsiran Hamka dalam Tafsir Al-Azhar)

Rohmatulloh, Muhammad Yahya (2022) KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM AL-QUR’AN (Studi Analitis Penafsiran Hamka dalam Tafsir Al-Azhar). Undergraduate thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM AL-QUR’AN (Studi Analitis Penafsiran Hamka dalam Tafsir Al-Azhar)] Text (KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM AL-QUR’AN (Studi Analitis Penafsiran Hamka dalam Tafsir Al-Azhar))
Revisi Skripsi Yahya Full 16 Juni 2022_compressed.pdf - Accepted Version

Download (848kB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pemikiran Hamka tentang konsep
kepemimpinan dalam al-Qur’an melalui elaborasi terhadap penafsirannya pada term
khali>fah terdapat pada QS. al-Baqarah [2]: 30 dan QS. S{a>d [38]: 26, term Ima>m
terdapat pada QS. al-Baqarah [2]: 124 dan QS al-Furqan [25]: 74 dan term u>lil amri
terdapat pada QS al-Nisa’ [4]: 59 dan 83.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library
research) yang data-datanya digali dari bahan-bahan pustaka tertulis. Adapun
sumber data penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua; primer dan sekunder.
Sumber primer penelitian ini adalah Tafsir Al-Azhar karya Hamka. Sementara
sumber data sekundernya adalah tulisan-tulisan tentang tafsir, ‘ulum al-Qur’an,
kepemimpinan dan hal-hal lain yang relevan. Data-data tersebut digali
menggunakan teknik dokumentasi. Sementara pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan historis dalam kerangka epistemik dan komparatif.
Melalui pendekatan ini, maka pemikiran Hamka tentang konsep kepemimpinan
dalam al-Qur’an serta karakteristik pemimpin ideal akan dipandang sebagai sebuah
wacana (discourse) yang terbentuk dalam suatu episteme tertentu.
Penelitian ini menyimpukan bahwa Hamka lebih cenderung menafsirkan
khali>fah sebagai pengganti atau penyambung. Pengganti disini bisa disandarkan
kepada dua hal utama. Pertama, manusia sebagai pengganti Allah, akan tetapi tugas
mengganti disini tidak berarti bahwa manusia berkuasa sebagaimana Allah
berkuasa atas bumi. Kedua, pengganti umat manusia sebelumnya (yang telah
musnah) sebagaimana dalam QS. Yu>nus: 14. Sementara itu, Ima>m cenderung
dimaknai oleh Hamka sebagai pemimpin moral. Sementara term u>lil amri, Hamka
cenderung menafsirkannya sebagai orang yang kompeten dalam pekerjaan.
Penafsiran ini tampaknya dipengaruhi oleh pandangan Muhammad Abduh yang
berpendapat bahwa u>lil amri di jaman modern tidak hanya terbatas pada ulama
agama tetapi mencakup kepada siapapun yang memiliki kompetensi dalam bidang
tertentu dan layak diajak musyawarah, seperti wartawan, profesor, direktur
perusahaan dan lain sebagainya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Syaiful Arief
Date Deposited: 05 Dec 2022 06:37
Last Modified: 05 Dec 2022 06:37
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/891

Actions (login required)

View Item
View Item