Pembahasan pada penelitian ini mengulas tentang makna takdir dalam Al�Qur‟an studi atas penafsiran Wahbah al-Zuhaili dalam Tafsi>r Al-Muni>r. Penelitian
ini berfokus kepada makna takdir dalam Al-Qur‟an secara terperinci dari ayat-ayat
yang membahas seputar takdir, serta merelevansikan penafsiran Wahbah al-Zuhaili
dalam Tafsi>r Al-Muni>r dikehidupan mutakhir.
Dalam karya tulis ini, Penulis menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat
deskriptif, mengurai pembahasan secara maud}u’i (tematik), demi memperoleh hasil
yang obyektif. Penelitian ini termasuk penelitian library research (penelitian
pustaka). Yang semua data-datanya berasal dari bahan-bahan tertulis.
Pemahaman Wahbah al-Zuhaili mengenai takdir dalam Al-Qur‟an terbagi
menjadi 3: Pertama, bahwa perbuatan hamba seluruhnya berdasarkan pada
keinginan dan kehendak Allah (mashi>’ah) atas seluruh perbuatan hamba terkait
dengan segala ketetapan-Nya. Kedua, perbuatan-perbuatan manusia diciptakan oleh
Tuhan, tapi manusia juga ikut berperan dalam mewujudkan perbuatan itu (Ikhtiar
dalam hal kebaikan dan iktisa>b dalam hal keburukan). Ketiga, berhubungan dengan
alam, bahwa alam ini telah tertata serapih-rapihnya dan berjalan sesuai hukum yang
Allah tetapkan (Sunnatulla>h).
Topik pembahasan ini cenderung memiliki berbagai macam prespektif
mengenai takdir, sehingga penafsiran terhadap ayat-ayat mengenai takdir dan
relevansi pemikiran Wahbah al-Zuhaili bertujuan untuk menjawab berbagai macam
permasalahan mengenai takdir prespektif Al-Qur‟an dikehidupan mutakhir ini yang
cenderung terpukau dengan kehidupan duniawi, juga bagi siapa saja yang
mengimani takdir tidak serta merta menghakimi kehendak Allah dengan segala
ketetapan yang mengandung hikmah di dalamnya, dan meyakini bahwa segala
sesuatu yang terjadi itu disertai dengan kehendak Allah.