Kesimpulan tesis ini ialah: Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hubungan antara laki-laki dan wanita terlebih yang erat kaitannya dengan waris melalui pendekatan hermeneutika sangatlah penting. Terlebih hermeneutika dipahami sebagai salah satu alat untuk memahami makna dibalik teks ayat atau dengan kata lain memahami teks ayat secara kontekstual. Hermeneutika yang diterapkan terhadap ayat Al-Qur’an khususnya yang membahas tentang pembagian waris, diharapkan dapat menghasilkan makna tersirat yang terkandung dalam ayat tersebut. Dalam hal ini, tokoh hermeneutika yang akan menjadi sorotan utama adalah hermeneutika Amina Wadud, seorang tokoh femisme yang giat menyuarakan paham keadilan antara laki-laki dan perempuan.
Hal yang menarik dari penelitian ini adalah timbulnya pendapat yang beragam mengenai perbandingan bagian laki-laki dan perempuan yang berbeda yaitu 2:1 (Q.S. An-Nisa`/4: 11). Setidaknya ada dua pendapat berbeda, pro dan kontra. Di antara yang pro adalah Ash-Shabuni yang berpendapat bahwa landasan perbandingan 2:1 dalam hukum waris mempunyai beberapa alasan filosofis, antara lain: pertama, kaum wanita selalu harus terpenuhi kebutuhan dan keperluannya; kedua, kaum wanita tidak diwajibkan memberi nafkah sedangkan laki-laki memberi nafkah kepada keluarganya; ketiga, kaum laki-laki berkewajiban memberi mahar kepada istrinya dan memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sedangkan yang di antara kontra adalah Amina Wadud yang mengkritik penafsiran lama yang menganggap bahwa pembagian2:1merupakan salah satu ragam dari model pembagian harta waris laki-laki dan wanita.
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan jenis penelitian content analysis atau analisis isi.Teknik pengumpulan data studi kepustakaan(library research). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan tematik, yaitu metode tafsir yang berusaha mencari jawaban terhadap tema ayat-ayat keadilan dalam hermeneutika Amina Wadud dengan jalan menghimpunseluruh ayat yang dimaksud dan selanjutnya menganalisis lewat ilmu-ilmu yang relavan dengan tema, sumber data yang digunakan mencakup dua sumber, pertama, sumber data primer ialah bagian bagian tertentu dari literatur Amina Wadud, serta metodologi penafsiran Amina Wadud. Kedua, sumber data sekunder berupa karya karya lain yang berkaitan dengan hermeneutika keadilan Amina Wadud baik tulisan karya ilmiah maupun non ilmiah yang berkaitan dengan topik, seperti jurnal, artikel ataupun kitab-kitab lain sebagai penunjang.