Hassan, Ibih TG (2022) Altruisme Qur’anik Bagi Problematika Kredit Perbankan. Masters thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2022-IBIH TG HASSAN-2020.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Salah satu upaya ekonomi yang menghubungkan individu dan kelompok orang dengan institusi adalah perbankan. Sebagai sebuah bisnis, tujuan dari hubungan ini adalah untuk memperoleh keuntungan finansial yang bertujuan untuk menjalankan roda kehidupan, baik dari sisi masyarakat maupun institusi perbankan.
Pembiayaan kredit adalah usaha perbankan yang menempatkan modal pada perorangan atau kelompok masyarakat. Dana yang terkumpul dapat dialokasikan untuk usaha produktif, yang akan menguntungkan peminjam dan pemberi pinjaman.
Faktanya, tidak semua proses kredit berjalan lancar. Meskipun bank sudah memiliki mekanisme internal terkait pemetaan calon nasabah dari segi karakter, kapasitas, permodalan, kondisi ekonomi, dan agunan, nasabah sebagai debitur seringkali mengalami kendala yang menghambat proses pelunasan kredit. Dalam konteks ini, diperlukan kebijakan afirmatif yang memandang debitur sebagai peminjam dan pihak yang membutuhkan bantuan.
Atas dasar itu, bank memiliki mekanisme rescheduling, reconditioning, dan restructuring untuk mengakomodir kebutuhan debitur.Namun dalam kondisi yang tidak memungkinkan lagi, bank terkadang memberikan kebijakan penghapusan piutang dengan berbagai persyaratan yang diatur dalam mekanisme internal perbankan.Selain itu, paradigma kredit tidak hanya didasarkan pada keuntungan semata.Dengan demikian, bisnis perbankan, termasuk perkreditan, tidak hanya dilihat sebagai upaya mencari keuntungan, tetapi juga sebagai upaya membantu mereka yang membutuhkan.
Tesis ini akan menganalisis sisi lain perusahaan ekonomi dengan mengajukan teori altruisme. Altruisme adalah sikap sosial masyarakat yang dirancang untuk membantu pihak lain tanpa tujuan lain, terutama untuk mencapai keuntungan finansial.
Dalam Al-Qur'an, hubungan sosial-sosial didasarkan pada saling tolong-menolong sebagai bagian dari mu'amalah. Gotong royong menempatkan kepentingan diri sebagai tujuan akhir, bukan tujuan awal. Mereka yang mengalami kesulitan ('usrah) diprioritaskan untuk mendapatkan kemudahan (maysarah).Atas dasar itu, pinjaman dianjurkan untuk mengutamakan kebaikan debitur (qardh hasanah).
Hubungan antara altruisme dan sistem perbankan akan mendefinisikan kembali bisnis ekonomi yang cenderung hanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Jadi, pada gilirannya, wacana perkreditan dan perbankan tidak lagi tentang entitas konvensional dan syariah, tetapi lebih pada tujuan esensial
dari sistem tersebut. Islam, sebagai agama rahmat, dapat menghadirkan solusi sistemik untuk menjalankan persoalan ekonomi dengan menyesuaikannya dengan perkembangan zaman.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Tesis > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 26 Feb 2023 03:21 |
Last Modified: | 26 Feb 2023 03:21 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/937 |