Setiap lembaga pendidikan memiliki kepentingan bersama untuk menjaga mutu pembelajaran termasuk pada pelaksanaan pembelajaran jarak jauh karena pandemi Covid-19. Hal ini sangat penting dilakukan agar tujuan pendidikan dapat tetap tercapai optimal dan mencegah terjadinya fenomena generasi yang hilang (lost generation) akibat kurang optimalnya pelayanan pendidikan anak-anak selama musim pandemi. Fenomena lost generation merupakan dampak dari hilangnya kesempatan peserta didik memperoleh pembelajaran yang maksimal (lost learning). Seperti dikemukakan dalam beberapa survei lembaga dalam dan luar negeri, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan selama pandemi ini dinilai tidak efektif. Survei UNICEF, misalnya, mengatakan bahwa 66 persen peserta didik tidak nyaman dengan PJJ (Juni 2021). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah mutu pembelajaran jarak jauh yang terjadi saat ini di SDIT Salsabila Kota Bekasi lebih dipengaruhi oleh supervisi akademik atau manjemen sarana prasarana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan alat pengumpul data menggunakan angket, wawancara dan observasi. Sampel penelitian ini adalah guru yang berjumlah 60 guru. Analisis data dilakukan melalui uji statistik deskriptif dan pengujian hipotesis menggunakan uji t parsial dan uji F simultan (Uji F) dalam analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi akademik dan manajemen sarana prasarna terhadap mutu pembelajaran jarak jauh di SDIT Salsabila Kota Bekasi baik secara sendiri-sendiri maupun secara simultan.