Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kompetensi guru-guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Gontory dan bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru pengabdian di Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Gontory. Ada dua komponen besar yang diuraikan dalam penelitian ini, yaitu: 1) guru ideal dalam jenjang MTs 2) pembelajaran di pondok pesantren dalam meningkatkan dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah kualitatif tematik, pengumpulan data ini dilakukan melalui; wawancara, observasi, dokumentasi dengan teknis analisis: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian ini adalah:
Pertama, Model pembinaan guru pengabdian di pondok pesantren Al-Amanah Al-Gontory yaitu dengan total quality control, yang berarti mengontrol kualitas seluruh tatanan kehidupan. Dalam proses membina guru untuk kaderisasi dan pengajarannya, Al-Amanah Al-Gontory dengan pengalamannya telah memiliki metode tersendiri untuk mencetak para kadernya dengan berbagai macam metode, diantaranya adalah Pengarahan, Pelatihan, Penugasan, Pembiasaan, Pengawalan, Uswah Hasanah, dan Pendekatan (manusiawi, program, Idealisme). Dalam pemberdayaan guru di luar KBM itu sendiri terdapat pengaruh atau implikasi terhadap mutu pembelajaran yaitu: menjadi pendukung, pendorong, memotivasi dan penyempurna kekurangan guru sebagai gurupengabdian. Karena dalam pemberdayaan guru pengabdian di luar KBM terdapat pelatihan-pelatihan maka, guru yang terbiasa melaksanakan disiplin, koperasi baik maka di dalam pengelolaan kelas tentunya akan baik, guru yang terbiasa melaksanakan tugasnya di sektor tertib, rapi maka dalam kegiatan belajarnya menjadi rapi dan tertib.
Kedua, Dalam meningkatkan mutu pembelajaran, Direktur TMI, Kepala Madrasah bertanggung jawab mengarahkan apa yang baik bagi tenaga pendidik. Dalam meningkatkan kompetensi guru di pondok pesantren Al-Amanah Al-Gontory yang mana mayoritasnya merupakan mahasiswa guru atau guru pengabdian maka perlu adanya peningkatan mutu pembelajaran diantaranya dengan: menyiapkan materi sebelum mengajar (RPP), ta’hil/ penguatan materi ajar, pemeriksaan materi pembelajaran (Taftisyu al-I’dat al-mufaaji’), Supervisi (Naqdu Tadris), dan evaluasi mingguan yang sering disebut dengan Sabtuan.