Disertasi ini menyimpulkan bahwa internalisasi nilai-nilai al-Qur’ân dalam setiap aktivitas filantropi berbasis kewirausahaan yang dilakukan oleh perempuan, selain dapat membentuk kemandirian bagi perempuan, juga dapat melahirkan sebuah model pendidikan filantropi berbasis kewirausahaan perspektif al-Qur’ân. Untuk mewujudkan konsep tersebut diperlukan sebuah upaya sistematis dalam pendidikan yang humanis dan feminis, agar perempuan memiliki hak sama dan mendapatkan kesamaan dalam peluang belajar sampai ke jenjang yang tinggi. Tentu saja humanisme-feminisme itu akan bermuara kepada tingkat ketauhidan perempuan itu sendiri (teosentris). Sehingga ketika perempuan memiliki pendidikan yang tinggi, peluang untuk mendapatkan penghasilan sendiri dan terlibat langsung dalam dunia filantropi menjadi semakin terbuka (optimal). Dari pemahaman inilah, maka model teori yang terbangun dalam disertasi ini adalah humanisme- filantropi teosentris, yaitu fitrah perempuan diarahkan kepada tingkat ketauhidan dalam aktivitas ber-filantropi.
Implikasi dari konsepsi ini adalah: 1) Pengentasan kemiskinan (QS. 9:103, QS. 9:60, QS. 107: 1-3); 2) Mengikis sifat kikir (QS. 17:100, QS. 3:180, QS. 3: 36-37 ); 3) Menghilangkan cinta harta secara berlebihan (QS.10:55, QS. 2:29, QS. 10:66)); 4) Meningkatkan perekonomian (QS.16:97, QS. 28:77, QS.22:31-34); 5) Menciptakan keadilan Sosial (QS. 22:17, QS.9:4, QS. 9:7); 6) Berbuat kebajikan kepada sesama (QS.16:90, QS.2:195, QS.55:60); 7) Memperbaiki Akhlak (QS. 98:5, QS.9: 100, QS.9: 5).
Dalam pembahasannya, disertasi ini menggunakan teori pendidikan Humanistik dari Abraham Harold Maslow yang beranggapan bahwa aktivitas pembelajaran adalah usaha untuk memanusiakan manusia, dari pemahaman ini diharapkan peserta didik mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya,baik itu aspek intelektual, emosional dan spriritual. Disertasi ini juga menggunakan teori fungsional struktural Hilary M. Lips dan S.A. Shield, sebagai teori pendukung untuk menelaah kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dan dalam aktivitas pendidikan, sehingga kesan stereotip gender dapat di tolak. Melalui keterlibatan aktif perempuan dalam aktivitas filantropi, melahirkan kemandirian dan menghilangkan ketergantungan perempuan terhadap laki-laki.
Selanjutnya, disertasi ini menggunakan metode kualitatif. Data-data yang terkumpul dalam disertasi ini dianalisis dengan menggunakan metode studi kritis komparatif. Untuk menginterliasikan nilai-nilai Al-Qur‟an, disertasi ini menjadikan kitab tafsir Al-Misbâh rujukan utama dan beberapa kitab tafsir lainnya sebagai pendukung yang dianalisis dengan menggunakan metode tafsir maudû’i;