Komunikasi merupakan kebutuhan yang begitu penting untuk menunjang makhluk hidup untuk bersosialisasi dengan makhluk hidup lainnya. Begitu pula dalam proses belajar mengajar di sekolah, sangat di perlukan komunikasi, agar pesan atau info yang disampaikan oleh guru bisa diterima para anak didik atau siswa. Dalam proses pembelajaran itu, berlangsung komunikasi interpersonal guru dan siswa yang dapat membantu lingkungan dan suasana belajar yang baik serta mendorong motivasi belajar peserta didik yang merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran dan peningkatan mutu pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas komunikasi antara orang tua siswa dan guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta mengidentifikasi hambatan yang mempengaruhi keberhasilannya di SDIT Firdausha Setiabudi Pamulang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi, wawancara, sumber data, serta menggunakan teori tindak tutur (Speech Act Theory). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antara orang tua murid dan guru di SDIT Firdausha Setiabudi Pamulang cukup efektif dalam meningkatkan proses pembelajaran. Komunikasi yang telah diterapkan adalah pola roda dan bintang, namun pola roda masih lebih dominan, sehingga interaksi antar semua pihak masih terbatas. Agar lebih efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, pola komunikasi bintang perlu ditingkatkan sehingga informasi tersebar lebih merata, keterlibatan orang tua lebih aktif, dan dukungan terhadap siswa semakin maksimal. Dengan sistem komunikasi yang lebih terstruktur dan rutin, motivasi belajar siswa akan meningkat dan hasil akademik mereka berkembang lebih baik. Adapun beberapa hambatan utama dalam komunikasi di sekolah mencakup keterbatasan waktu orang tua, perbedaan persepsi mengenai metode pembelajaran, dan kurangnya saluran komunikasi yang efisien. Kesibukan orang tua sering kali mengurangi intensitas komunikasi dengan guru, sementara perbedaan pemahaman tentang pendidikan dapat menghambat koordinasi yang optimal antara sekolah dan keluarga. Selain itu, terbatasnya waktu untuk pertemuan langsung juga menjadi kendala. Untuk meningkatkan efektivitas komunikasi, diperlukan saluran komunikasi yang lebih fleksibel, seperti pemanfaatan teknologi, serta edukasi kepada orang tua tentang pentingnya keterlibatan mereka dalam pendidikan anak.