repository ptiq

Rekonstruksi Penulisan Hamzah Perspektif Al-Dānî dan Abû Dāwûd terhadap Mushaf Standar Indonesia

Hudaeny Ahmad Arifin, Deni (2024) Rekonstruksi Penulisan Hamzah Perspektif Al-Dānî dan Abû Dāwûd terhadap Mushaf Standar Indonesia. Doctoral thesis, Universitas PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Naskah Disertasi] Text (Naskah Disertasi)
2024-DENI HUDAENY AHMAD ARIFIN-2021.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

Kesimpulan disertasi ini adalah rekonstruksi penulisan hamzah pada Mushaf Standar Indonesia perspektif al-Dânî dan Abû Dâwûd yang penulis namakan sebagai ‘Rekonstruksi Penulisan Hamzah dalam Mushaf Standar Indonesia’. Sebuah konstruksi untuk memahami cara penulisan hamzah yang komprehensif sesuai dengan kaidah rasm ‘utsmani sebagai pengembangan dari kaidah penulisan hamzah yang berbasis sistem sehingga memformulasikan kaidah baru yang lebih sistemik, terstruktur, dan metodologis. Kaidah penulisan hamzah tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut: (a) kaidah penulisan hamzah di awal kata; (b) kaidah penulisan hamzah di tengah kata, dan (c) kaidah penulisan hamzah di akhir kata.
Kesimpulan tersebut diperoleh dengan cara menganalisis teori penulisan hamzah dalam rasm ‘utsmani melalui analisis data kualitatif, yakni dengan menganalisa kaidah penulisan hamzah pada kitab-kitab dan buku-buku serta jurnal yang relevan dengan ilmu rasm ‘utsmani, serta kajian diakritik (dhabth) mushaf Al-Qur’an klasik dan kontemporer.
Konstruksi penulisan hamzah dalam Mushaf Standar Indonesia dapat diklasifikasi menjadi empat kategori yaitu: 1) posisi hamzah; di awal, di tengah dan di akhir kata; 2) harakat atau tanda hamzah; fathah, kasrah, dhammah, fathatain, kasratain, dhammatain, dan sukun; 3) bentuk hamzah; alif, wâw, yâ’, atau tanpa nabrah; dan 4) jenis hamzah; hamzah washl dan hamzah qath’.
Hal menarik lain yang ditemukan dalam disertasi ini adalah terdapat ketidaksesuaian dan inkonsistensi penulisan rasm dan tanda baca (dhabth) hamzah dalam Mushaf Standar Indonesia dengan kaidah penulisan hamzah. Dalam penulisan rasm hamzah, ditemukan tujuh (7) kata yang tersebar di sepuluh (10) tempat. Adapun dalam penulisan tanda baca (dhabth) hamzah, ditemukan lima belas (15) kata yang tersebar di dua puluh (20) tempat.
Disertasi ini mendukung pendapat dengan Abû ‘Amr al-Dânî (w. 444 H.), al-Sakhâwî (w. 643 H.), Hindâwî, dan Ahmad Fathoni yang telah memformulasikan kaidah penulian hamzah dalam rasm ‘utsmani dengan sistem tematis. Akan tetapi, disertasi ini memformulasikan kaidah baru menjadi kaidah penulisan hamzah yang lebih metodologis dan ringkas.
Disertasi ini berbeda dengan pendapat: Abû Dâwûd (w. 496 H.), al-Juhanî (w. 442 H.), dan al-Nâ’ithî al-Arkâtî (w.1239 H.) yang tidak memformulasikan kaidah penulisan hamzah dalam karyanya, akan tetapi disusun dengan metode berurutan persurah (tahlîlî), sehingga pembahasannya terlihat lebih luas dan tidak sistematis.
Metode penelitian yang digunakan dalam disertasi ini adalah metode kualitatif. Dengan pendekatan deskriptif-analitik, penulis merekonstruksi dan memformulasikannya menjadi sebuah kaidah baru dalam penulisan hamzah yaitu kaidah penulisan hamzah dalam Mushaf Standar Indonesia.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Kamir Kamir
Date Deposited: 16 Aug 2025 09:01
Last Modified: 16 Aug 2025 09:01
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/1871

Actions (login required)

View Item
View Item