repository ptiq

Dakwah Wasatiyyah Bagi Generasi Milenial Perspektif Al-Qur’an

Nurrochim, Zuni (2021) Dakwah Wasatiyyah Bagi Generasi Milenial Perspektif Al-Qur’an. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.

[thumbnail of Dakwah Wasatiyyah Bagi Generasi Milenial Perspektif Al-Qur’an] Text (Dakwah Wasatiyyah Bagi Generasi Milenial Perspektif Al-Qur’an)
2021-ZUNI NURROCHIM-2018.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Dakwah wasatiyyah adalah proses mengajak manusia kepada ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta dengan mengedepankan prinsip keseimbangan/ moderasi dalam hal pemikiran, perkataan dan perbuatan. Dengan model dakwah wasat}iyyah ini, seorang dai tidak taasub atau memiliki kecondongan untuk mudah menyalahkan pihak lain yang berbeda pendapat dengan sang dai. Konsep dakwah wasat}iyyah bagi generasi milenial perspektif Al-Qur’an meliputi penguatan ritual dan moral, keseimbangan IPTEK dan IMTAQ, membangun budaya demokrasi Islami, mengajak dan memahamkan, tanpa menghakimi dan bersikap otoriter, mempratikkan fiqh aulawiyyah dan taisir, responsif terhadap perkembangan media sosial, serta menjaga etika dan relasi sosial. Adapun ciri khas dakwah dakwah wasatiyyah bagi generasi milenial perspektif Al-Qur’an adalah kreatif, inovatif, to the point/tidak bertele-tele, friendly/menyatu dengan kehidupan milenial, up to date, fun dan interaktif. Sedangkan karakteristik dakwah wasatiyyah adalah kebebasan yang bertanggung jawab, rasionalitas, universalisme, menjaga ukhuwah dan saddu al-dhara’i (menutup pintu fitnah). Disertasi ini menguatkan teori komunitarian dengan berbasis komunikasi yang telah dibangun oleh Hamid Mowlana dan Wilson (1990); Majid Tehranian (1989); A.F. Bakti (2004 dan 2010); Emanuel Adler (2005); dan Amitai Etzioni (1993 & 2004); Peter Mandaville (2009) tentang corak gerakan Islam transnasional di Asia Selatan yang bercorak filantropis dan organisasi dakwah; dan menguatkan penelitian Asep Muhyidin (2002) bahwa inti dakwah dalam Al-Qur’an adalah adalah adanya pesan moral dan misi suci tentang nilai kebenaran, kebaikan dan kesucian sebagai hidayah ilahi yang perlu terus menerus diperjuangkan dan Edi Amin (2016) bahwa tidak semua gerakan dakwah transnasional bersifat radikal, tetapi ada yang bersifat sosial dan moderat jika dijalankan dengan model dakwah wasatiyyah. Disertasi ini menolak pandangan R. J. Ravault (1992) bahwa gerakan keagamaan dan sosial yang bercorak komunitarianisme adalah sektarianisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sedangkan dalam metode penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an digunakan metode maudu’i versi M. Quraish Shihab, karena dengan metode ini dapat menjawab tantangan zaman, lebih praktis, sistematis, dinamis dan mudah dipahami secara utuh.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Mariam
Date Deposited: 14 Dec 2021 02:39
Last Modified: 14 Dec 2021 02:39
URI: https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/437

Actions (login required)

View Item
View Item