Cakupan pendidikan Islam sangat luas, tidak hanya terbatas pada umat Islam saja, melainkan berlaku melampaui kelompok etnis-agama untuk melibatkan manusia dan sistem yang secara universal berbudi luhur hidup, bermanfaat bagi semua, dan mencipatakan perdamaian lintas bangsa. (rahmatan-lil-alamin). Pendidikan Islam sekaligus menjadi usaha terdepan dalam rangka menciptakan kehidupan yang harmonis dan aman bagi seluruh umat manusia. Orientasi yang dibangun dalam pendidikan Islam adalah tanpa memandang orientasi etnis dan agama, serta dapat mencapai keseimbangan pendidikan antara tradisi dan pencerahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis yaitu: 1) Menganalisis konsep pembinaan akhlak melalui mentoring di SMAQ Al-Ihsan. 2) Menganalisis perencanaan pembianaan akhlak melalui mentoring di SMAQ Al-Ihsan 3) Menganalisis pelaksanaan pembinaan akhlak melalui mentoring di SMAQ Al-Ihsan. 4) Menganalisis evaluasi pembinaan akhlak melalui mentoring di SMAQ Al-Ihsan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Objek penelitian adalah kegiatan mentoring di SMAQ Al-Ihsan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yaitu kepala SMAQ Al-Ihsan, Guru SMAQ Al-Ihsan, guru mentoring, dan siswa peserta mentoring. Data kemudian direduksi, dianalisis kemudian disimpulkan. Kesimpulan penelitian ini adalah konsep, perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi progam mentoring di SMAQ Al-Ihsan adalah berkaitan dengan pendidikan Al-Qur‘an. Mentoring memiliki tujuan untuk membangun akhlak siswa agar lebih baik. Tujuan lebih luas adalah agar siswa nanti mampu menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Allah swt. Mentoring yang dilakukan oleh SMAQ Al-Ihsan belum menggunakan model manajemen yang baik. Mentoring di SMAQ Al-Ihsan tidak memiliki keterkiatan dengan partai politik maupun ideologi radikal yang dilarang di Indonesia. Hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi memberikan perbaikan dan pengembangan pada pendidikan akhlak yang dilakukan oleh mentoring di sekolah Islam maupun umum. Hendaknya orang tua, sekolah, masyarakat, dan pemerintah ikut memberikan dukungan terhadap pelaksanaan mentoring Islam di sekolah-sekolah. Dukungan ini untuk menjadikan mentoring sebagai basis pengajaran agama Islam dalam pendidikan. Selain itu, mengawasi berbagai kegiatan mentoring agar memang sesuai dengan semangat nasionalisme Indoensia.