Rofi'i, Achmad (2018) Metode Rasulullah dalam Pendidikan Karakter Perspektif Al-Qur'an. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2018-ACHMAD ROFI_I-2015.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Diantara faktor penentu keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran adalah pemilihan penggunaan metode yang tepat. Ditengah gencarnya globalisasi yang melanda termasuk Indonesia, Pendidikan Akhlak dan Karakter menjadi suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan harus ditanamkan pada generasi bangsa sejak dini. Keberhasilan Rasulullah SAW dalam mendidik para sahabatnya selama 23 tahun, juga tidak lepas dari metodenya yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengungkap tentang metode apa sajakah yang telah diterapkan Rasulullah SAW dalam mendidik dan mengajar akhlak dan karakter para s}ahabatnya menurut perspektif al-Qur'a>n dan al-Hadi>ts; dan bagaimana meng- implementasikan metode-metode itu dalam dunia Pendidikan Karakter di Indonesia. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian dan Pengembangan yaitu Research and Development yang dikembangkan oleh Borg and Gall (1989).
Melalui penelitian dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan, dihasilkan bahwa Rasulullah SAW telah mendidik dan mengajar para s}ahabatnya dengan minimal 13 jenis karakter yaitu: karakter I>ma>niyah, karakter Ru>hiyah, karakter Khuluqiyah, karakter Fikriyah / 'Aqliyah, karakter At\ifiyah, karakter Bi'iyah, karakter Ida>riyah, karakter Ijtima>'iyah, karakter Jama>liyah, karakter Jismiyah, karakter Lughawiyah, karakter Mihaniyah dan karakter Askariyah; dengan menggunakan tidak kurang dari 111 metode yang diimplementasikan melalui lima fase penting yaitu: 1) fase persiapan, 2) fase penanaman, 3) fase penumbuhan, 4) fase pengembangan dan 5) fase penjagaan.
Temuan disertasi ini memiliki kesamaan dengan Ibnu Maskawaih (w 421 H), al-Ghaza>li (450-505 H), Ibnu Quda>mah al-Maqdisy (541-629 H), Zubaidi (2012), Abuddin Nata (2012), Ramayulis (2014), Ahmad Tafsir (2012), yang menyatakan bahwa manusia sempurna menurut Islam adalah manusia yang memiliki jasmani yang sehat, akal yang cerdas serta pandai, dan hati / kalbu yang penuh iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Disertasi ini juga sependapat dengan Paulo Preire (1921-1997 M), dimana dalam pandangannya: setidaknya ada 5 (lima) sikap yang harus dimiliki dalam merealisasikan proses dialogis, yaitu: rasa cinta kasih, sikap rendah hati, keyakinan yang mendalam terhadap diri manusia, sikap penuh harapan dan sikap kritis.
Disertasi ini berbeda pendapat dengan Charles Sanders Peirce (1839-1914), William James (1842-1910) dan John Dewey (1859-1952), yang menandaskan bahwa orang hanya dapat mengetahui apa yang dialami indera mereka, dan juga Piaget (1896-1980) yang berpendapat bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya dari pengalamannya sendiri dengan lingkungan.
Disertasi ini juga menekankan dasar konsep yang harus dikembangkan dalam Pendidikan Karakter, yaitu: karakter KHai>runna>s Anfa'uhum linna>S disingkat (KHAS) yang dibangun di lingkungan keluarga, sekolah dan Masyarakat melalui tiga paradigma yaitu: karakter KHAS yang harus dikembangkan dalam keluarga sekolah dan masyarakat yang terukir melalui tujuan, terprogram dan melalui pemilihan metode dan media yang tepat ; dimana jika hal ini terwujud maka diharapkan akan dapat menciptakan suasana yang harmonis dalam mewujudkan kemaslahatan, baik pribadi maupun masyarakat, bahkan bangsa dan negara, lahir maupun batin dalam hidup dan kehidupan ini.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan 300. Ilmu Sosial > 370. Pendidikan |
Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Andi Jumardi |
Date Deposited: | 19 Aug 2021 11:55 |
Last Modified: | 19 Aug 2021 11:55 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/58 |