Hikmah, Nurul (2017) Konvergensi Pendidikan Dalam Al-Qur’an Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Usia Dini. Doctoral thesis, Institut PTIQ Jakarta.
2017-NURUL HIKMAH-2014.pdf - Accepted Version
Download (2MB)
Abstract
Kesimpulan disertasi ini adalah, bahwa konvergensi pendidikan dalam Al Qur’an mengusung paradigma edukonvergensi teosentris. Paradigma edukonvergensi teosentris yang diisyaratkan dalam Al Qur’an meniscayakan adanya keterpaduan antara fitrah manusia dan lingkungan yang berlandaskan tauhid. Fitrah tidak hanya sebatas kemampuan kognitif, bahkan hereditas semata. Namun lebih luas dari itu. Fitrah ada yang diturunkan Allah saat perjanjian Tuhan dan ruh pada alam rahim, dan ada pula fitrah yang diwariskan dari generasi sebelumnya melalui jalur benih. Ia bersifat dinamis, aktif, tidak bisa hilang dan sejatinya muncul dalam diri anak. Implikasi paradigma edukonvergensi teosentris terhadap pendidikan anak usia dini (PAUD) yaitu PAUD sebagai lingkungan pendidikan senantiasa membantu anak mengembangkan fitrah yang dimilikinya. Pengembangan fitrah tersebut sebagai upaya pengoptimalan fitrah yang berorientasi pada fase perkembangan anak, tugas perkembangan anak, hakhak anak, tingkat pemikiran anak, pembelajaran aktif, aktifitas sehari-hari, pendidikan yang berintegrasi dengan keluarga serta menjadikan Al Qur’an dan alam sebagai sumber belajar. Disertasi ini berbeda dengan pendapat William Stren 1938, yang mengusung konvergensi pendidikan antroposentris. Menurutnya intelegensi (IQ) dan interaksi sosial yang mempengaruhi perkembangan. Mengingat pada masanya itu, perkembangan anak hanya dibatasi pada kajian proses kognitif. Disertasi ini juga berbeda dengan kelompok positif aktif 1999. Menurut mereka, fitrah manusia cenderung pada kebaikan. Lingkunganlah yang membuatnya menjadi buruk. Disertasi ini juga memiliki perbedaan dengan pendapat Abdul Mujib 1999. Menurutnya, takdir dan perbedaan individu merupakan bagian terpisah dari konsep fitrah, sehingga ia berpendapat bahwa kepribadian manusia dipengaruhi oleh fitrah, lingkungan, takdir dan perbedaan individu. Disertasi ini memiliki kesamaan dengan kelompok dualis aktif 1983, menurut mereka manusia diciptakan membawa fitrah yang dapat mengarah kepada kebaikan dan mengarah kepada keburukkan. Disertasi ini juga memiliki kesamaan dengan Abdul Mujib 1999, yang menyatakan bahwa fitrah tauhid manusia disebut dengan fitrah munȃzalah karena diturunkan langsung oleh Allah saat perjanjian Allah dan ruh di alam Rahim. Selain itu juga disertasi ini memiliki kesamaan dengan Samsul Bakhri 2016. Menurutnya konvergensi menurut William Stren bersifat antriposentris, sementara konvergensi dalam Islam bersifat teosentris. Metode maudu’i dipilih pada disertasi ini untuk membahas masalah di atas, karena metode ini dapat digunakan sebagai penggali konsep konvergensi pendidikan dalam Al Qur’an dengan metode tematis
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | 200. Agama > 2X1. Al-qur'an dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Siti Mariam |
Date Deposited: | 27 Apr 2022 03:05 |
Last Modified: | 27 Apr 2022 03:05 |
URI: | https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/600 |